Kamis, 29 November 2012

Proses Pencernaan Pada Manusia


          Proses pencernaan adalah proses pemecahan makanan. Berikut ini proses pencernaan pada manusia dari mulut sampai anus.
1.     Mulut
Didalam rongga mulut terdapat tiga macam alat pelengkap, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
a.    Gigi
1)    Susunan gigi
Gigi berperan dalam proses pencernaan dan terjadi secara mekanik, yaitu melalui penghancuran makanan menjadi potongan-potongan yang berukuran lebih kecil dan memperluas permukaan makanan. Selama pertumbuhannya manusia mempunyai dua macam perangkat gigi, yaitu seperangkat gigi sulung atau gigi susu dan seperangkat gigi tetap. Gigi susu mulai tumbuh antara enam hingga delapan bulan setelah kelahiran, dan akan tanggal/lepas semua dan digantikan oleh gigi tetap. Penggantian gigi susu yang kecil dan lemah dimulai dengan tumbuhnya gigi geraham tetap pertama pada usia lima sampai enam tahun.
2)  Fungsi gigi
Gigi berfungsi dalam pencernaan secara mekanik, yaitu menghancurkan makanan. Fungsi setiap jenis gigi adalah sebagai berikut. Gigi seri, berbentuk seperti kapak dengan ujung rata, terletak di depan dan berfungsi memotong makanan. Gigi taring, ujungnya runcing, terletak diantara gigi seri dan gigi geraham, berfungsi mengoyak atau merobek makanan. Gigi geraham, permukaannya melebar dan bergelombang, terletak di belakang gigi taring, berfungsi mengunyah atau menghaluskan makanan.
3)  Struktur gigi
Setiap gigi mempunyai tiga bagian, yaitu puncak gigi, leher gigi, dan agar gigi. Bagian luar puncak gigi dilapisi oleh lapisan keras berwarna putih yang disebut email atau enamel. Di dalam gigi terdapat rongga gigi yang mengandung pembuluh darah dan saraf.
b.   Lidah
Lidah berfungsi untuk membantu mengecap/merasakan makanan, membantu menempatkan makanan sehingga mudah dikunyah, dan membantu menelan/mendorong makanan masuk ke dalam kerongkongan.
c.    Kelenjar ludah
Kelenjar ludah berfungsi untuk menghasilkan ludah/air liur. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin yang berguna untuk mencerna zat tepung manjadi zat gula.
2.   Pangkal kerongkongan (Faring)
Sebelum memasuki kerongkongan makanan dari mulut melewati faring. Faring adalah persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan yang merupakan saluran pernafasan. Pada pangkal faring terdapat katup yang disebut epiglotis.
3.   Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran sepnjang 20 cm di belakang saluran pernafasan yang dihubungkan antara mulut dan lambung. Di dalam kerongkongan makanan tidak mengalami proses pencernaan. Makanan akan di dorong dengan gerakan meremas yang disebut gerak peristaltik. Gerakan ini terjadi karena otot yang melingkari saluran pencernaan berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian.
4.   Lambung
Lambung merupakan semacam kantong yang terletak di rongga perut. Makanan yang masuk ke dalam lambung akan mengalami proses pencernaan mekanik dan kimiawi. Dinding lambung juga mengandung sel-sel kelenjar yang menghasilakan getah lambung di dalamnya terdiri air, lendir, asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Asam lambung (HCI) berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan berfungsi mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Sedangkan enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu yang terdapat dalam air susu. Makanan yang berada di dalam lambung sedikit demi sedikit keluar menuju usu dua belas jari.
5.    Usus halus
Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerap (ileum).
a.    Usus dua belas jari (duodenum)
Usus dua belas jari merupaka muara dari saluran empedu dan saluran getah pankreas. Empedu dihasilkan oleh hati, dan pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim amilase, lipase, dan tripsinogen.
1.     Enzim amilase       : mengubah amilum menjadi glukosa
2.   Enzim lipase           : mengubah lemak menjadi asam
        Lemak dan gliserol
3.   Enzim tripsinogen: mengubah protein menjadi asam
        Amino
b.   Usus penyerapan (ileum)
Pada dinding ileum terdapat jonjot-jonjot usus (vili) yang berfungsi memperluas bidang penyerapan. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral diserap oleh pembuluh darah pada dinding ileum sedangkan asam lemak dan gliserol akan diserap melalui getah bening. Sisa makanan yang tidak diserap secara perlahan akan masuk ke usus besar.
6.   Usus besar
Sisa makanan yang berada di usus besar akan mengalami proses pembusukan dan penyerapan air. Proses pembusukan sisa makanan dibantu oleh bakteri Escherichia coli. Selain itu bakteri ini menghasilkan vitamin K yang berperan penting dalam pembekuan darah. Secara teratur dan lambat, feses di dorong dengan gerakan peristaltik menuju ke rektum dan melalui proses defekasi bisa terdorong ke luar anus.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar